Tentunya kita akan sangat senang bila melihat tanaman kesayangan kita tumbuh dengan subur dalam pot yang kita tempatkan disekitar lingkungan rumah.
Selain akan membuat suasana hijau, segar atau sejuk juga akan semakin menambah keindahan lingkungan rumah kita. Tanaman dalam pot selain bisa bunga-bungaan juga bisa tanaman buah-buahan.
Bagi kami menanam buah-buahan dalam pot akan lebih menyenangkan dari pada menanam bunga. Selain berfungsi sebagai tanaman hias, tanaman buah-buahan dalam pot juga berfungsi sebagai tanaman pelindung lingkungan dari udara panas dan kalau berbuah sudah tentu dapat kita petik untuk kita nikmati.
Memang, sekarang banyak kios buah, namun demikian ternyata memiliki tanaman buah sendiri tidak sekedar keinginan untuk menikmati hasilnya untuk kita makan, namun demikian bila tanaman dalam pot kita bisa berbuah apalagi buahnya lebat akan memberikan kepuasan batin tersendiri.
Sudah tentu, kalo kita ingin tanaman buah-buahan dalam pot kita dapat tumbuh subur kita gak boleh malas untuk merawatnya. Merawat tanaman buah-buahan selain butuh ketekunan, kesabaran, ketelitian ternyata perlu juga perasaan kasih sayang untuk merawatnya. Yang kesemuanya tadi perlu pengetahuan dan ketrampilan tersendiri buat kita.
Agar tetap subur, berdaun dan berbunga indah, tanaman dalam pot perlu perawatan khusus.
Tanaman dalam pot sangat bisa mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita rasa sejuk dan indah.
Perawatan tanaman dalam pot berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan khusus.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.
MEDIA TANAM
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. "Cara ini tidak benar," kata Ir Agung Yuswanto.Tanaman membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
"Pilihan campuran media tanam," lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, "tergantung pada jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya kokopit."
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
PERTUMBUHAN
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin lambat, dan tetap kerdil.
PENCAHAYAAN
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis 'tanaman teduh' tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.
PERAWATAN DAUN
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. "Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir," tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ''Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur, dan tumbuhnya sehat,'' paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN
Tanaman dalam pot sangat bisa mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita rasa sejuk dan indah.
Perawatan tanaman dalam pot berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan khusus.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.
MEDIA TANAM
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. "Cara ini tidak benar," kata Ir Agung Yuswanto.Tanaman membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
"Pilihan campuran media tanam," lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, "tergantung pada jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya kokopit."
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
PERTUMBUHAN
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin lambat, dan tetap kerdil.
PENCAHAYAAN
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis 'tanaman teduh' tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.
PERAWATAN DAUN
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. "Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir," tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ''Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur, dan tumbuhnya sehat,'' paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN
Tanaman
dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering.
Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit,
dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.
PENANGGULANGAN HAMA
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. "Berarti ada gangguan di sistem akar, sehingga suplai makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati," katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.
PENANGGULANGAN HAMA
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. "Berarti ada gangguan di sistem akar, sehingga suplai makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati," katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.
BalasHapusThis post is very important and good information to your knowledge. it very expensive work.
Kerala Tour Packages Bangkok Tour Package
Online Air Ticketing
MILK ANALYZER IN INDIA