Suatu
hari disebuah pos kamling ada beberapa orang tua yang sedang
mengobrolkan sebuah acara di televisi tentang rokok. Pak Alim bilang
sama pakdhe Jo kalo bisa pakdhe Jo berhenti merokok lantaran ada tengara
bahwa merokok itu dilarang oleh agama. "Siapa bilang merokok itu
dilarang ?!" tanya pakdhe Jo yang agak tersinggung. Bayangkan saja
.....gimana nggak tersinggung kalo rokok itu sudah menjadi "makanan
favoritnya". Seharinya pakdhe Jo bisa menghabiskan sekitar 2 bungkus
rokok lokal bahkan kalo ada yang nawari ya bisa lebih. "Ya ulama-ulama
Islam, mengatakan bahwa merokok itu haram" jawab pak Alim. "Wah.. kamu
itu mengada-ada, kemarin saya ikut sholat di musholah dekat rumahnya
Kang Di. Selesai sholat maghrib, pada ngobrol-ngobrol sambil
klepas-klepus rokok'an, termasuk yang jadi imam".
"Ya...
Kang Jo, ngrokok itu kan juga merugikan kesehatan, juga pemborosan"
sela paklik Jufri. "Ah.. kamu tahu apa tentang kesehatan Juf..? buktinya
kamu nggak ngrokok, batukmu nggak sembuh-sembuh kaya kambingku nggak
ngrokok juga sering batuk-batuk". Dibilangin begitu paklik Jufri kontan
membalas, "Dasar kamu nggak pernah sekolah, makanya nggak bisa baca,
coba baca dibungkus rokokmu itu, bisa baca nggak ?" "Dasar buta huruf,
makanya ikut kejar pakat A sana !" Hei.. tak bilangin Juf..." sela
pakdhe No. "Waktu Kang Man disuruh berhenti ngrokok sama dokter, kang
Man malah ketawa". "Soalnya dokternya nyuruh berhenti ngrokok, tapi
sambil merokok, khan lucu...". Makin lama obrolan makin meninggi
nadanya. Dari pada ikut terlibat aku yang dari tadi mendengarkan, maklum
yang muda sendiri, lebih baik pulang biar nggak terlibat pertengkaran
mulut.
Nah
ini referensinya, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah dan
sering dicampuri dengan rajangan cengkih dan kalo ada ditambah saus.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual
dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah didalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. Nah kalo ini
saya sangat percaya sekali, rokok dapat menyebabkan KANKER alias "kantong kering" alias gak punya duit.
Tapi
bagi saya yang nggak ngrokok, merokok itu gak ada untungnya malah
merugikan antara lain ekonomi keluarga, kesehatan, serta yang saya
pahami merokok itu hukumnya dalam Islam adalah makruh. Artinya kalo
merokok itu nggak berdosa tapi tercela, tapi kalo ngga ngrokok dapat
pahala insya Alloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar